Rekayasa biomedis
Rekayasa biomedis (bahasa Inggris: biomedical engineering/BME) adalah pengaplikasian teknik dan prinsip teknik dalam bidang medis, disebut juga teknik biomedis. Bidang ini menggabungkan kemampuan desain dan pemecahan masalah seorang insinyur dengan ilmu medis dan ilmu biologi di bidang kedokteran, seperti diagnosis, pengawasan, dan terapi.[1]
Hampir serupa dengan ilmu biomedis, teknik biomedis terbilang suatu cabang ilmu medis yang baru jika dibandingkan dengan ilmu teknik lainnya, merupakan suatu hal yang lumrah ketika dua cabang ilmu membentuk ilmu interdisiplin baru. Aplikasi teknik biomedis yang paling ternama yaitu prostetik biokompatibel, berbagai peralatan medis seperti implan mikro, alat pencitraan seperti Magnetic Resonance Imaging dan Electroencephalogram, pertumbuhan jaringan regeneratif, obat-obatan farmasi, dan terapi biologis.
Subdisiplin dalam teknik biomedis
[sunting | sunting sumber]Teknik biomedis bisa dipandang dari dua sisi, yaitu dari sisi aplikasi medis dan dari sisi keteknikan. Seorang insinyur biomedis harus memiliki kedua sudut pandang tersebut. Sama seperti setiap spesialisasi di bidang kedokteran, beberapa sub-bidang teknik biomedis juga diidentifikasi sesuai bagian sistem tubuh manusia, terutama yang fokus pada bidang anatomi dan fisiologi, seperti:
- Teknologi kardiovaskular, yang mencakup aspek obat-obatan, biologi, dan peralatan terkait diagnosa dan terapi sistem kardiovaskular.
- Teknologi saraf, yang mencakup aspek obat-obatan, biologi, dan peralatan terkait diagnosa dan terapi otak dan sistem saraf.
- Teknologi ortopedik, yang mencakup aspek obat-obatan, biologi, dan peralatan terkait diagnosa dan terapi sistem tulang.
Variasi pendekatan teknik biomedis juga bisa berdasarkan jenis penyakit yang ditangani, seperti:
- Teknologi kanker, yang mencakup aspek obat-obatan, biologi, dan peralatan terkait diagnosa dan terapi kanker.
Namun yang lebih umum adalah sub-bidang teknik biomedis yang dikaitkan dengan bidang teknik lain, seperti:
- Teknik biomedis-biokimia, yang berdasarkan pada teknik kimia, umumnya dikaitkan dengan biokimia, teknik jaringan, biomaterial, dan biotransport.
- Teknik biomedis-bioelektrik, yang berdasarkan pada teknik listrik dan ilmu komputer, umumnya terkait dengan bioelektrik dan teknik saraf, bioinstrumentasi, pencitraan biomedis, dan peralatan medis. Mereka juga berurusan dengan ilmu dan teknik optika, optika biomedis dan bioinformatika.
- Teknik biomedis-biomekanika, yang berdasarkan pada teknik mesin, umumnya terkait dengan biomekanika, biotransport, peralatan medis, dan permodelan sistem biologis, seperti mekanika jaringan lunak.
Satu cara lainnya untuk mengklasifikasikan sub-bidang teknik biomedis berbasis pada produk yang dihasilkan.
Teknik jaringan
[sunting | sunting sumber]Teknik jarngan, seperti halnya teknik genetika adalah bagian utama dari bioteknologi yang juga secara signifikan bersisian dengan teknik biomedis.
Salah satu tujuan dari teknik jaringan adalah menciptakan organ buatan, menggunakan material biologis, untuk pasien yang membutuhkan transplantasi organ. Para peneliti dan insinyur teknik biomedis telah menumbuhkan tulang rahang[2] dan trakea dari sel punca. Beberapa kandung kemih buatan juga telah ditumbuhkan di laboratorium dan ditransplantasikan ke tubuh pasien.[3] Organ buatan yang menggunakan komponen sintetik dan biologis juga menjadi fokus pada bidang ini.
Teknik genetika
[sunting | sunting sumber]Teknik genetika, teknologi rekombinan DNA, modifikasi genetika, dan pembelahan gen adalah istilah yang digunakan untuk memanipulasi gen suatu organisme secara langsung. Teknik genetika berbeda dengan pembiakan selektif di mana gen suatu organisme dimanipulasi secara tidak langsung. Teknik genetika menggunakan teknik kloning molekuler dan transformasi untuk mengubah struktur dan karakteristik dari gen secara langsung.
Teknik saraf
[sunting | sunting sumber]Teknik saraf adalah sub-disiplin ilmu yang menggunakan ilmu teknik untuk memahami, memperbaiki, menggantikan, dan meningkatkan kemampuan sistem saraf.
Teknik farmasi
[sunting | sunting sumber]Teknik farmasi adalah sub-disiplin ilmu teknik biomedis yang juga sering kali berada pada cabang teknik kimia. Dalam aplikasinya, teknik farmasi merupakan kombinasi dari dua atau lebih disiplin ilmu, seperti kebanyakan bidang teknik biomedis lainnya. Tidak hanya produk farmasi yang terkait dengan proses dan material biologis, produk farmasi kimiawi pun terkait dengan pengetahuan teknik biomedis karena membutuhkan ilmu terkait interaksi fisiologis antara produk farmasi dan pengguna.
Peralatan medis
[sunting | sunting sumber]Pendetak jantung buatan (artifical pacemaker), pompa infus, Cardiopulmonary bypass, mesin dialisis, organ buatan, implan, lengan dan kaki buatan, lensa korektif, dan sebagainya merupakan peralatan medis hasil penelitian dari teknik biomedis.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Biomedical Engineer Job Description". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-23. Diakses tanggal 2013-07-05.
- ^ Jawbone created from stem cells. BBC News. 10 Oktober 2009.
- ^ Doctors grow organs from patients' own cells. CNN. 3 April 2006.
Bacaan terkait
[sunting | sunting sumber]- Bronzino, Joseph D. 2006. The Biomedical Engineering Handbook, Third Edition Diarsipkan 2015-02-24 di Wayback Machine.. CRC Press.
- Villafane, Carlos. 2009. Biomed: From the Student's Perspective, First Edition. Technicianfriends.com.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Biomedical Engineering Diarsipkan 2016-01-22 di Wayback Machine.