Sukses

Makin Banyak Perempuan Indonesia Tak Ingin Punya Anak, Ini Plus Minus Childfree Bagi Kesehatan

Keputusan childfree memiliki plus minus bagi kesehatan perempuan.

Liputan6.com, Jakarta Dalam empat tahun terakhir terus terjadi peningkatan perempuan yang tidak ingin punya anak atau childfree. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2022 di Indonesia ada 8 persen atau sekitar 71 ribu perempuan yang memilih childfree.

Menurut laporan berjudul Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia yang dikeluarkan BPS ini perempuan yang menjalani hidup secara childfree terindikasi memiliki pendidikan tinggi atau mengalami kesulitan ekonomi. Tentu tiap individu punya alasan masing-masing tentang punya atau memilih tidak punya anak. Namun, ada dampak terhadap kesehatan.

"Keputusan untuk childfree (tidak memiliki anak secara sukarela) dapat memberikan dampak tertentu pada kesehatan reproduksi wanita, baik positif maupun negatif, tergantung pada kondisi fisik, mental, dan gaya hidup yang dijalani," kata praktisi kesehatan dokter Ngabila Salama.

Berikut dampak plus minus bila perempuan childfree seperti disampaikan Ngabila:

Plus

  • Mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. Perempuan yang tidak pernah hamil atau melahirkan tentu terhindar dari risiko medis yang terkait, seperti preeklampsia, diabetes gestasional, atau trauma persalinan.
  • Peluang lebih besar untuk menjaga kesehatan fisik. Tanpa kehamilan, tubuh tidak mengalami perubahan besar seperti peningkatan berat badan drastis, perubahan hormon selama kehamilan, atau dampak jangka panjang pada otot dasar panggul akibat persalinan.
  • Kontrol lebih baik terhadap kesehatan reproduksi. Wanita yang memilih childfree sering lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, seperti rutin melakukan pemeriksaan kesehatan (pap smear, tes HPV) dan menghindari risiko infeksi menular seksual.
2 dari 4 halaman

Minus Childfree

  • Risiko kanker tertentu dapat meningkat. Tidak hamil atau tidak menyusui dapat meningkatkan risiko kanker ovarium dan kanker payudara. Hal ini terjadi karena kehamilan dan menyusui membantu menekan ovulasi dan menurunkan paparan hormon estrogen, yang berhubungan dengan risiko kanker tersebut.
  • Endometriosis lebih mungkin berkembangWanita yang tidak hamil mungkin lebih berisiko mengembangkan endometriosis, karena ovulasi terus berlangsung setiap siklus menstruasi tanpa jeda yang biasanya diberikan oleh kehamilan.
  • Potensi masalah hormonal. Tidak mengalami kehamilan berarti tubuh tidak mengalami perubahan hormonal yang terkait dengan kehamilan, yang pada beberapa kasus dapat memberi manfaat s­­­­eperti pengurangan risiko sindrom ovarium polikistik (PCOS).

 

3 dari 4 halaman

Dampak Psikologis

Ngabila mengungkapkan keputusan childfree dapat memberikan kebebasan mental, tetapi bagi sebagian wanita, tekanan sosial atau penyesalan di kemudian hari dapat memengaruhi kesehatan mental.

"Hal ini penting dipertimbangkan dengan baik, bersama pasangan jika ada," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Terpenting: Jaga Kesehatan Reproduksi

Ngabila mengatakan dampak childfree bagi kesehatan reproduksi wanita bervariasi tergantung gaya hidup dan kondisi individu.

Namun, ia mengingatkan wanita yang memilih childfree sebaiknya tetap menjaga kesehatan reproduksi.

"Caranya dengan pola hidup sehat, olahraga teratur, pemeriksaan rutin, dan konsultasi dengan dokter jika diperlukan," kata Ngabila.