Lompat ke isi

Sumitomo Corporation

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sumitomo Corporation
Nama asli
住友商事株式会社
Nama latin
Sumitomo Shōji kabushiki gaisha
Publik KK
Kode emiten
IndustriPerdagangan umum
Didirikan24 Desember 1919; 104 tahun lalu (1919-12-24)
Osaka, Jepang
Kantor pusatEast Tower 3-2 Otemachi 2-chome, Chiyoda-ku, Tokyo, Tokyo 100-8601, Jepang
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Kazuo Ohmori
(Chairman)
Kuniharu Nakamura
(Presiden dan CEO)
JasaLogam
Konstruksi
Transportasi
Infrastruktur
Bahan kimia
Energi
Sumber daya mineral
Makanan
Barang konsumen
PendapatanKenaikan$ 32,16 milyar USD (FY 2013) (¥ 3,317 triliun JPY) (FY 2013)
Penurunan$ 2,16 milyar USD (FY 2013) (¥ 220,06 milyar JPY) (FY 2019)
Karyawan
74.638 (2014)
Anak usahaSCSK
TBC Corporation (50%)
Situs webOfficial website
Catatan kaki / referensi
[1][2][3] IMDB: co0086475 Facebook: sumitomocorporation Modifica els identificadors a Wikidata

Sumitomo Corporation (Jepang: 住友商事株式会社, Hepburn: Sumitomo Shōji kabushiki gaisha) adalah salah satu perusahaan perdagangan umum terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1919 dan merupakan bagian dari Sumitomo Group.

Perusahaan ini melantai di tiga bursa saham di Jepang (Tokyo, Nagoya, dan Fukuoka) serta merupakan komponen dari indeks pasar saham TOPIX dan Nikkei 225.[4][5]

Sumitomo Group, yang mana Sumitomo Corporation merupakan salah satu anggota utamanya, memulai sejarahnya pada abad ke-17 sebagai sebuah toko buku dan obat yang didirikan oleh Masatomo Sumitomo di Kyoto. Saudara ipar Sumitomo, Riemon Soga, kemudian mengembangkan sebuah teknologi untuk mengekstraksi perak dari tembaga, dan anak Soga (yang menikahi anak Sumitomo), Tomomochi Sumitomo, pun mengembangkan bisnis tersebut ke Osaka. Sejak saat itu, keluarga Sumitomo mengembangkan bisnisnya ke pertambangan tembaga (tambang tembaga Besshi), dan kemudian ke perdagangan tekstil, gula, dan obat.[6]

Keluarga Sumitomo berhubungan dekat dengan keshogunan Tokugawa selama periode Edo. Selama dekade 1860-an, hubungan tersebut menjadi liabilitas bagi Sumitomo saat klan Tokugawa berperang dengan musuhnya di Jepang bagian barat. Pasca Tokugawa kalah, Sumitomo hampir hancur dan ditekan untuk menjual tambang Besshi, yang pada saat itu hampir tidak dapat digarap. Namun, Sumitomo tetap mempertahankan tambang tersebut dan berhasil meningkatkan produksinya dengan mengadopsi teknik dari Barat.[7] Selama westernisasi Jepang pada dekade berikutnya, Sumitomo memulai sejumlah bisnis perdagangan, manufaktur, dan pembiayaan baru, sehingga dapat menjadi salah satu zaibatsu terbesar di Jepang pada awal abad ke-20.[6]

Perusahaan ini kemudian didirikan pada bulan Desember 1919 dengan nama The Osaka North Harbour Co., Ltd. untuk berbisnis di bidang manajemen lahan yasan, reklamasi lahan, penilaian lahan, konstruksi perbaikan pelabuhan, dan jasa terkait di wilayah pelabuhan di Osaka bagian utara. Pada tahun 1944, Osaka North Harbour digabung dengan Sumitomo Building Co., Ltd. (didirikan pada bulan Agustus 1923 dengan modal 6,5 juta yen) untuk membentuk Sumitomo Building and Real Estate Co., Ltd.[8]

Perang Dunia II menghancurkan sebagian besar infrastruktur industri milik Sumitomo di Jepang, dan pendudukan Sekutu membuat sejumlah perusahaan terbesar di Jepang dipecah, termasuk Sumitomo.[7] Sumitomo Building pun beralih ke bisnis perdagangan umum dan mengubah namanya menjadi Nippon Engineering Co., Ltd. (Nihon Kensetsu Sangyo Kaisha), dengan staf penjualan hanya 32 orang. Pada tahun 1949, Nippon Engineering resmi melantai di Bursa Saham Osaka, Tokyo, dan Nagoya.[6][8]

Setelah peraturan mengenai perusahaan besar dilonggarkan pada dekade 1950-an, Nippon Engineering kembali menjalin hubungan erat dengan anggota Sumitomo Group yang lain melalui "White Water Club" (Hakusui-kai), perkumpulan presiden dari masing-masing anggota Sumitomo Group.[7] Pada awal dekade 1950-an, Nippon Engineering berekspansi ke Mumbai dan New York City. Pada tahun 1952, Nippon Engineering mengubah namanya menjadi Sumitomo Shoji Kaisha, Ltd.. Pada dekade 1960-an, Sumitomo bertekad menjadi salah satu dari "Tiga Besar" perusahaan perdagangan umum, bersama Mitsubishi dan Mitsui. Pada tahun 1970, Sumitomo mendirikan kantor pusat kedua di Tokyo dan bergabung dengan Sogo Boeki Co., Ltd. Pada tahun 1978, perusahaan ini mulai memakai nama Sumitomo Corporation untuk dokumen berbahasa Inggris.[8] Mulai tahun 1955 hingga 1965, volume transaksi perusahaan ini meningkat sepuluh kali lipat, dan mulai tahun 1965 hingga 1975, kembali meningkat sepuluh kali lipat. Seperti zaibatsu yang lain (Mitsubishi dan Mitsui), Sumitomo kemudian mendirikan sebuah keiretsu dengan perusahaan ini dan Sumitomo Bank sebagai induknya.[7]

Strategi bisnis Sumitomo berfokus pada sumber daya alam hingga tahun 2014, saat perusahaan ini mencatatkan kerugian sebesar ratusan milyar yen pada investasi yang terkait dengan energi dan minyak ketat (minyak serpih). Presiden perusahaan ini, Kuniharu Nakamura, menyebut kerugian tersebut adalah akibat faktor pasar yang memburuk dan Sumitomo relatif tidak berpengalaman di bidang tersebut. Sebagai hasilnya, Sumitomo pun disalip oleh Itochu sebagai perusahaan perdagangan umum terbesar ketiga di Jepang. Pada tahun 2015, Sumitomo mengumumkan bahwa mereka akan menggeser fokusnya ke bisnis otomotif dan infrastruktur, serta bisnis non-sumber daya alam lainnya.[9]

Pada bulan Agustus 2020, Berkshire Hathaway resmi mengakuisisi lebih dari 5% saham perusahaan ini, serta empat perusahaan perdagangan lain asal Jepang.[10]

Proyek dan investasi

[sunting | sunting sumber]

Salah satu investasi terbesar Sumitomo adalah pada proyek pertambangan nikel di Madagaskar, yakni sekitar $2,4 milyar hingga tahun 2015, dalam sebuah joint venture dengan Korea Resources dan sejumlah perusahaan lain.[11]

Sumitomo adalah pemegang 50% saham SES Water, sebuah penyedia air bersih asal Britania Raya. Sementara sisanya dipegang oleh Osaka Gas.[12]

Sumitomo adalah investor besar pada layanan penyewaan mobil Turo, dan berencana untuk memfasilitasi peluncuran layanan tersebut di Jepang sekitar tahun 2020.[13]

Anak usaha

[sunting | sunting sumber]
  • Aimo Park[14]
  • Aimo Solution[15]
  • Bluewell Insurance
  • Cantex
  • Clickstream Capital
  • Pacific Summit Energy
  • Petro Summit Pte Ltd (Singapore)
  • Presidio Ventures
  • SCSK
  • SMBC Finance & Lease
  • Sumitomo Corporation Equity Asia Limited
  • Sumitomo Wiring Systems Ltd.
  • Sumitomo Corporation Global Commodities (London & Singapura)
  • Sumitec International (Moskow)
  • Summit Biotech
  • TBC Corporation (50% saham) (Tire Kingdom, NTB, Big O Tires, Midas International, LLC.)
  • Crunchyroll SC Anime Fund (joint venture produksi anime dengan Crunchyroll)[16]
  • Sumitomo Chemical Company Limited[17]
  • Sumitomo Forestry NZ Limited[18]
  • Summit Fresh Foods New Zealand Limited[19]
  • Summit Forests New Zealand Limited[20]
  • Kiriu Corporation

Pemegang saham

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Corporate Profile". Sumitomo Corporation. Diakses tanggal September 26, 2014. 
  2. ^ "Company Profile". Bloomberg L.P. Diakses tanggal September 26, 2014. 
  3. ^ "Company Financials". Bloomberg Businessweek. Diakses tanggal September 26, 2014. 
  4. ^ "TOPIX Core30 Components" (PDF). Japan Exchange Group. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal May 13, 2014. Diakses tanggal September 26, 2014. 
  5. ^ "Components:Nikkei Stock Average". Nikkei Inc. Diakses tanggal September 25, 2014. 
  6. ^ a b c "Sumitomo History". Sumitomo Corporation. Diakses tanggal 26 January 2015. 
  7. ^ a b c d "History of Sumitomo Corporation". Reference for Business. Diakses tanggal 26 January 2015. 
  8. ^ a b c "Sumitomo History". Sumitomo Corporation. Diakses tanggal 26 January 2015. 
  9. ^ "Getting burned in resources, Sumitomo changes tack". Nikkei Asian Review. 26 March 2015. Diakses tanggal 27 March 2015. 
  10. ^ "Warren Buffett takes 5% stake in 5 Japanese trading companies". Nikkei Asian Review (dalam bahasa Inggris). 2020-08-31. Diakses tanggal 2020-08-31. 
  11. ^ Fukase, Atsuko (2015-10-16). "Sumitomo Faces Possible Loss on Nickel Project". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 2018-07-26. 
  12. ^ "Sumitomo Sells Half of U.K. Water Supply Holding to Osaka Gas". www.bloomberg.com. 2013-09-30. Diakses tanggal 2018-07-26. 
  13. ^ Nakanishi, Toyoki (2018-04-18). "US car-sharing app teams with Sumitomo for drive into Asia". Nikkei Asian Review (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-07-26. 
  14. ^ "Q-Park becomes Aimo Park". 
  15. ^ "Acquisition of a Leading Parking Provider in Sweden, Norway and Finland]]". 
  16. ^ "Crunchyroll and Sumitomo Corporation nnounce Partnership to Create Company to Co-Produce Anime". Anime News Network. 
  17. ^ "Shareholdings". app.companiesoffice.govt.nz. Diakses tanggal 2019-09-02. 
  18. ^ "Shareholdings". app.companiesoffice.govt.nz. Diakses tanggal 2019-09-02. 
  19. ^ "View All Details". app.companiesoffice.govt.nz. Diakses tanggal 2019-09-02. 
  20. ^ "View All Details". app.companiesoffice.govt.nz. Diakses tanggal 2019-09-02. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Perdagangan

[sunting | sunting sumber]